Wednesday, February 12, 2014

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)



NAMA : Mirza Anggara Putri
Kelas : 4 PA 07
NPM : 19510658      


Artificial Intelligence/kecerdasan buatan (AI) merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Menurut beberapa ahli, artificial intelligence didefinisikan sebagai berikut :
Menurut H. A. Simon (1987): artificial intelligence merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Menurut Rich and Knight (1991): artificial intelligence merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).
Artificial Intelligence (AI) mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada tahun 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan untuk  perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada awalnya, artificial intelligence hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Berbagai literatur mengenai kecerdasan buatan menyebutkan bahwa ide mengenai kecerdasan buatan diawali pada awal abad 17 ketika Rene Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Kemudian Blaise Pascal yang menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Selanjutnya pada abad 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Perkembangan terus berlanjut, Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “Kecerdasan Buatan” pada konferensi pertama pada tahun 1956, selain itu juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang diyakini sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan yang mempunyai rintangan secara mandiri.
Menjelang tahun 1980-an, AI menjadi sebuah industri diawali dengan ditemukannya ”sistem pakar” (expert system) yang dinamakan R1 yang mampu mengkonfigurasi sistem-sistem komputer baru. Program tersebut mulai dioperasikan di Digital Equipment Corporation (DEC), McDermot pada tahun 1982. Pada tahun 1985, sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritma belajar propagasi balik (Back-Propagation learning). Algoritma ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan ilmu psikologi. Tahun 1986, program tersebut mampu menghemat biaya US$ 40 juta /tahun. Tahun 1988, Kelompok AI di DEC menjalankan 40 sistem pakar mengenai pengenalan AI. Ketenaran AI ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Carnegie Group, Inference, Intellicorp dan Technoledge yang menawarkan software tools untuk membangun sistem pakar. Perusahaan Hardware seperti LISP Machines Inc, Texas Instruments, Symbolics dan Xerox juga turut berperan dalam membangun work station yang dioptimasi untuk pembangunan LISP.
Era kembalinya jaringan syaraf tiruan mulai tahun 1986 hingga sekarang yang melibatkan para ahli fisika seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik mekanika statistika untuk menganalisa sifat-sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan syaraf. Serta para ahli psikologi, David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan syaraf pada memori. Dan mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum.
Permasalahan mengenai artificial intelligence akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.
Program artificial intelligence lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia. Manusia bisa pandai menyelesaikan masalah karena mempunyai pengetahuan, penalaran dan pengalaman. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan menalar. AI merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem yang dapat berperilaku seperti manusia, sistem yang dapat berfikir seperti manusia, system yang dapat berfikir secara rasional dan sistem yang dapat bertindak secara rasional.
Kecerdasan buatan, cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan komputer (hardware) dan program-program komputer (software) yang mampu meniru fungsi kognisi manusia. Kecerdasan buatan mencakup hasil dari produk komputer yang dinilai cerdas jika dihasilkan oleh manusia. Inteligensi adalah kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan pengetahuan secara tepat.
Nickerson, Perkins & Smith (1985), beberapa kemampuan yang mempresentasikan inteligensi manusia:
a. Kemampuan mengklasifikasikan pola
b. Kemampuan memodifikasi perilaku secara adaptif
c. Kemampuan berpikir secara deduktif
d. Kemampuan berpikir secara induktif (generalisasi)
e. Kemampuan mengembangkan dan menggunakan model konseptual
f. Kemampuan memahami atau mengerti
Image
Sistem Pakar sebagai bagian Artificial Intelligence (AI) definisi yang populer dari AI adalah bahwa AI menjadikan komputer berakting dan bergaya seperti halnya para artis berakting di bioskop. Dan untuk saat ini banyak permasalahan dunia nyata yang diselesaikan dengan menggunakan AI dan banyak juga aplikasinya yang dikomersilkan (Muhammad Ahrami:2005:1). Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.
Image
Gambar: Ruang lingkup kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dalam hal ini, robot adalah sesuatu yang sangat umum dibuat oleh para sistem pakar untuk memudahkan sesuatu pekerjaan dalam hal tertentu. Secara teori sangatlah gampang untuk berandai-andai membuat sesuatu yang dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar, misalnya : Dokter, Lawyer, Analist Keuangan, Tax Advisor. Sistem pakar dapat mendorong perhatian besar diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk mengembangkan sistem membantu manajer dan non manajer memecahkan masalah.
# Eliza, Parry, dan NETtalk
Menanggapi tantangan yang muncul dari Tes Turing.
1. Eliza
Joseph Weizenbaum (1966)
Program komputer yang mampu berkomunikasi; berperan sebagai psikiater. Program ini mampu  melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan. Kekurangan Eliza: tidak adanya pengertian.
2. Parry
Colby, dkk (1972) mensimulasi pasien yang paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
3. NETtalk
Program yang berdasarkan jaring-jaring neuron. Dikembangkan oleh Terry Sejnowski: jaringan neural berisi lapisan tersembunyi yang berkorespondensi dengan interneuron.
Image
Teknik yang digunakan dalam Kecerdasan Buatan memungkinkan dibuatnya sebuah program yang setiap bagiannya mengandung langkah-langkah independen dan dapat diidentifikasi dengan baik untuk dapat memecahkan sebuah atau sejumlah persoalan. Setiap potong bagian program adalah seperti sepotong informasi dalam pikiran manusia. Jika informasi tadi diabaikan, pikiran kita secara otomatis dapat mengatur cara kerjanya untuk menyesuaikan diri dengan fakta atau informasi yang baru tersebut. Kita tidak perlu selalu mengingat setiap potong informasi yang telah kita pelajari. Hanya yang relevan dengan persoalan yang kita hadapi yang kita gunakan. Demikian pula dalam Kecerdasan Buatan, setiap potong bagian program Kecerdasan Buatan dapat dimodifikasi tanpa mempengaruhi struktur seluruh programnya. Keluwesan ini dapat menghasilkan program yang semakin efisien dan mudah dipahami.

Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran Kecerdasan Buatan. Karakteristik cerdas sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan Buatan tidak hanya merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics.
Dewasa ini, Kecerdasan Buatan juga memberikan kontribusi yang cukup besar di bidang psikologi. Psikologi mendekatkan studi perilaku manusia dari sudut usaha pengenalan struktur mental dan memprosesnya. Metode psikologi meliputi observasi, survey, eksperimen laboratorium, studi kasus, simulasi dan bentuk-bentuk penelitian lain tentang banyak aspek dari perilaku manusia yang berbeda-beda. Teori psikologi meliputitopik yang lebih besar lagi yaitu motivasi, emosi dan kesadaran, sosial, aspek biologi danorganisasi yaitu pembentukan manusia dan pendewasaan dari lahir hingga meninggal danaspek perilaku manusia yang normal dan tidak normal. Perancang dan pembentuk sistemkomputer dibutuhkan untuk membuat keputusan berdasarkan asumsi pengetahuan pemakai. Teknologi internet juga sangat mempengaruhi perilaku manusia, dimana teknologi ini dapat menghubungkan antara satu computer dengan komputer lain  dibelahan dunia lain.
Adanya irisan penggunaan Kecerdasan Buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitnya untuk mengklasifikasikan Kecerdasan Buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup Kecerdasan Buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu pada aplikasi komersial (meskipun sebenarnya Kecerdasan Buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial).

Sumber :
Charniack, Eugene and McDermott, Drew. (1985). “Introduction To Artificial Intelligence”, page 1, McGraw-Hill Inc.
Elter, Wolfgang.  (2011). Introduction to Artificial Intelligence, London Dordrecht Heidelberg New York : Springer (WE)
Fitri, Zakiyatul. (2012). Psikodiagnostik IV (Inventory). Pusat Pengembangan Bahan Ajar : Universitas Mercu Buana.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Oky Dwi Nurhayati. (2010). Konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Program Studi Sistem Komputer : Universitas Diponegoro.
Rich, Elaine, and Knight, Kevin. (1991). “Artificial Intelligence”, Second Edition, page 3, McGraw-Hill Inc.
Russel, S and Norvigm P. (2003). Artificial Intelligence : A modern Approach. Prentice Hall, Second Edition.
Turban, E. (1995). Decision Support and Expert System; Management Support System. New York: Prentice-Hall.

Thursday, October 24, 2013

Tugas Sistem Informasi Psikologi 1


NAMA       : Mirza Anggara Putri
KELAS      : 4 PA 07
NPM          : 19510658


Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi sesuatu yang berguna (Sukamto, 2011). Sementara menurut Agungsr (2011), informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Berdasarkan pengertian dari informasi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan bahwa informasi adalah sebagai berikut:


Kualitas Informasi (Agungsr, 2011) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
1.    Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.    Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3.    Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Bagaimana Sistem Informasi Psikologi Sehingga Dapat Berinteraksi Dengan Sistem
Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Informasi itu sendiri memiliki sistem dalam penyampaiannya. Pengertian sistem menurut Davis, G.B, sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. Sedangkan Harijono Djojodihardjo menjelaskan suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.
Jadi untuk menyampaikan informasi membutuhkan sistem dalam proses pengumpulan elemen-elemen yang mencakup keseluruhan agar dapat diolah, diterima dan bermanfaat bagi seseorang.
Lucas (dalam Ridwaniskandar, 2011) mengatakan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Sedangkan menurut Notohadiprawiryo (2006), sistem informasi merupakan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.
Sistem kerja yang dimiliki proses bisnis untuk menangani, membawa, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi yang juga mendukung sistem kerja lainnya (Sukamto, 2011).
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang meliputi pengumpulan, penyimpanan dan pengambilan kembali, informasi yang dapat dijadikan untuk mendukung suatu pengambilan keputusan.
Tujuan Sistem Informasi (Ridwaniskandar, 2011):
1.    Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen.
2.    Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari.
3.    Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.
Sementara menurut Smith (dalam Notohadiprawiryo, 2006) mengatakan bahwa fungsi suatu sistem informasi adalah meningkatkan kesanggupan seorang pengguna membuat keputusan dalam penelitian, perencana, dan pengelolaan.
Saat ini hampir semua sistem informasi merupakan sistem informasi berbasis komputer atau lebih dikenal dengan CBIS (Computer Based Information Sistem).
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang memuat atau menyediakan informasi-informarsi yang berkaitan dengan psikologi yang berhubungan dengan kerja manusia dengan kecanggihan teknologi. Dalam hal ini teknologi yang dimaksud adalah komputer sebagai alat pengumpulan, pengambilan dan penyimpan data.

Bagaimana Penggunaan Sistem Informasi Dalam Psikologi
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Salah satu contoh dari sistem informasi psikologi yang berbasis komputer adalah situs theinkblot.com.




Didalam situs ini, terdapat penyajian tes Rorschach secara online.

Contoh Kasus

Pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Sistem informasi psikologi memuat aspek-aspek psikologis dalam perkembangan organisasi  berbasis sistem informasi. Contoh dari sistem informasi psikologi disini adalah seperti tes-tes psikologis yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, konseling online, dll.

Analisa 


Berdasarkan contoh diatas, penggunaan komputer digunakan untuk mempermudah pengolahan data, dan sehubungan dengan pengertian dari sistem informasi psikologi yang merupakan pemanfaatan media teknologi untuk membantu mempermudah mengolah data yang berkaitan dengan ilmu psikologi, dengan bantuan media teknologi komputer yang berkontribusi dengan sistem informasi, dimana hal ini akan sangat membantu dan mempermudah mulai dari penginputan data, pemrosesan data hingga mendapatkan hasil (output) dalam pengolahan data. Tetapi terkadang dengan sistem komputerisasi ini tidak sepenuhnya sempurna, karena semua basis data sudah tersistem dengan komputer, yang kemungkinan terdapat beberapa kesalahan. Namun bagaimana pun itulah perkembangan teknologi jaman sekarang. Antara sistem dengan informasi saling berinteraksi, sehingga sistem informasi dapat berkembang dengan cepat dan pesat. Ilmu Psikologi pun ternyata dapat berhubungan dengan sistem informasi. Walaupun demikian saya pribadi cukup merespon dengan baik perkembangan sistem informasi psikologi pada saat ini, kita dapat memanfaatkan itu semua untuk mempermudah kita, namun tetap sesuai dengan kebutuhan dan tidak melanggar peraturan yang ada
 
Sumber :

Andayati, D. (2012). Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologi. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode IIIISSN: 1979-911X
Notohadiprawiryo, Y. (2006). Sistem informasi: Pengertian dan kepentingannya. Seminar Nasional Plantagama, 1-7.
Pengertian Sistem Informasi. (2011). http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf. Diakses tanggal 13 Maret 2011.
Retnoningsih, E. (2008). Belajar internet secara mandiri. Semarang. Salemba infotek.
Sistem informasi. (2011).  http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf. Diakses tanggal 9 May 2011.
Sukamto, R. A. (2011). Konsep sistem informasi. http://www.gangsir.com/download/Minggu1-Pendahuluan.pdf. Diakses tanggal 9 May 2011.