NAMA : Mirza Anggara Putri
KELAS : 4 PA 07
NPM : 19510658
Pengertian
Informasi
Informasi adalah data yang telah
diproses menjadi sesuatu yang berguna (Sukamto, 2011). Sementara menurut Agungsr
(2011), informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
bermanfaat.
Berdasarkan pengertian dari
informasi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan bahwa informasi
adalah sebagai berikut:
Kualitas Informasi (Agungsr,
2011) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
1.
Akurat, berarti informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.
Tepat pada waktunya, berarti
informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3.
Relevan, berarti informasi tersebut
menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda.
Bagaimana
Sistem Informasi Psikologi Sehingga Dapat Berinteraksi Dengan Sistem
Informasi mempunyai manfaat dan
peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya
suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan
efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat
mengambil keputusan dengan cepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sehingga informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Informasi itu sendiri memiliki sistem dalam penyampaiannya.
Pengertian sistem menurut Davis, G.B, sistem secara fisik adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Sedangkan Harijono Djojodihardjo menjelaskan suatu sistem adalah sekumpulan
objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan
antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
secara fungsional.
Jadi untuk menyampaikan informasi membutuhkan sistem dalam
proses pengumpulan elemen-elemen yang mencakup keseluruhan agar dapat diolah,
diterima dan bermanfaat bagi seseorang.
Lucas (dalam Ridwaniskandar, 2011) mengatakan bahwa sistem
informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan,
bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Sedangkan menurut Notohadiprawiryo
(2006), sistem informasi merupakan suatu pengumpulan data yang terorganisasi
beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar
penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.
Sistem kerja yang dimiliki proses
bisnis untuk menangani, membawa, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan
menampilkan informasi yang juga mendukung sistem kerja lainnya (Sukamto, 2011).
Dari penjelasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur
yang meliputi pengumpulan, penyimpanan dan pengambilan kembali, informasi yang
dapat dijadikan untuk mendukung suatu pengambilan keputusan.
Tujuan Sistem Informasi
(Ridwaniskandar, 2011):
1.
Menyediakan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan manajemen.
2.
Membantu petugas didalam
melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari.
3.
Menyediakan informasi yang layak
untuk pemakai pihak luar perusahaan.
Sementara menurut Smith (dalam
Notohadiprawiryo, 2006) mengatakan bahwa fungsi suatu sistem informasi adalah
meningkatkan kesanggupan seorang pengguna membuat keputusan dalam penelitian,
perencana, dan pengelolaan.
Saat ini hampir semua sistem
informasi merupakan sistem informasi berbasis komputer atau lebih dikenal
dengan CBIS (Computer Based Information Sistem).
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer”
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin
sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa
adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya
selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
dari sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang memuat atau
menyediakan informasi-informarsi yang berkaitan dengan psikologi yang
berhubungan dengan kerja manusia dengan kecanggihan teknologi. Dalam hal ini
teknologi yang dimaksud adalah komputer sebagai alat pengumpulan, pengambilan
dan penyimpan data.
Bagaimana Penggunaan Sistem Informasi Dalam Psikologi
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi
dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola
dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara
virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi
virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan
menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Salah satu contoh dari sistem informasi psikologi yang berbasis komputer
adalah situs theinkblot.com.Didalam situs ini, terdapat penyajian tes Rorschach secara online.
Contoh Kasus
Pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Sistem informasi psikologi memuat aspek-aspek psikologis dalam perkembangan organisasi berbasis sistem informasi. Contoh dari sistem informasi psikologi disini adalah seperti tes-tes psikologis yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, konseling online, dll.
Analisa
Berdasarkan contoh diatas, penggunaan komputer
digunakan untuk mempermudah pengolahan data, dan sehubungan dengan pengertian
dari sistem informasi psikologi yang merupakan pemanfaatan media teknologi
untuk membantu mempermudah mengolah data yang berkaitan dengan ilmu psikologi,
dengan bantuan media teknologi komputer yang berkontribusi dengan sistem
informasi, dimana hal ini akan sangat membantu dan mempermudah mulai dari
penginputan data, pemrosesan data hingga mendapatkan hasil (output) dalam pengolahan data. Tetapi
terkadang dengan sistem komputerisasi ini tidak sepenuhnya sempurna, karena semua
basis data sudah tersistem dengan komputer, yang kemungkinan terdapat beberapa
kesalahan. Namun
bagaimana pun itulah perkembangan teknologi jaman sekarang. Antara sistem dengan informasi saling berinteraksi,
sehingga sistem informasi dapat berkembang dengan cepat dan pesat. Ilmu
Psikologi pun ternyata dapat berhubungan dengan sistem informasi. Walaupun
demikian saya pribadi cukup merespon dengan baik perkembangan sistem informasi psikologi
pada saat ini, kita dapat memanfaatkan itu semua untuk mempermudah kita, namun
tetap sesuai dengan kebutuhan dan tidak melanggar peraturan
yang ada.
Sumber :
Andayati, D.
(2012). Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologi. Prosiding Seminar Nasional
Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode IIIISSN: 1979-911X
Notohadiprawiryo,
Y. (2006). Sistem informasi: Pengertian dan kepentingannya. Seminar
Nasional Plantagama, 1-7.
Pengertian Sistem Informasi.
(2011). http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf.
Diakses tanggal 13 Maret 2011.
Retnoningsih, E. (2008). Belajar
internet secara mandiri. Semarang. Salemba infotek.
Sistem informasi. (2011). http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf.
Diakses tanggal 9 May 2011.
Sukamto, R. A. (2011). Konsep
sistem informasi. http://www.gangsir.com/download/Minggu1-Pendahuluan.pdf.
Diakses tanggal 9 May 2011.