Saturday, October 30, 2010

Hubungan Manusia dan Cinta Kasih

Salah satu anugerah dari tuhan adalah cinta, ia ada di dalam setiap diri manusia, karna itu ia bersifat universal. Ia berkaitan dengan aspek terdalam pada diri manusia karma itu akal kita takkan mampu memahami hakikatnya dengan kata lain, cinta hanya untuk dirasakan bukan untuk dipikirkan. Sulit juga untuk dipungkiri bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup.

Cinta adalah suatu tema yang menarik untuk di bicarakan, ditulis, dan disyairkn ataupun juga bisa difilmkan. Banyak para tokoh ulama, psikologi, dan para filusuf, ribuan untaian syair nyanyian telah dirangkaikan oleh para penyair dunia. Semua kalangan mencoba mendefinisikan apa itu cinta.

Dalam setiap hembusan nafas kita, dalam setiap sel darah kita, dalam setiap unsur yang terkandung dalam butiran tanah, terdapat cinta ilahi yang tidak kita sadari dengan rahmat-Nya Allah telah memberikan manisnya rasa gula lewat lidah kita, kin tetpi sayang kita sering melupakannya atau tidak mensyukurinya. Sepandai-pandai kita bersyukur tetp takkan memdai sebagai ungkapan rasa terima kasih dikarenakn terlalu besarnya nikmat yang diberikan oleh tuhan. Cinta insani ini bersumber dari cinta yang pertama. Cinta antara laki-laki dan perempuan adalah bagaian dari cinta ilahi. Apapun yang kita rasakan tentang cinta, dalam cara dan tingkat apapun merupakan bagian kecila dari cinta Ilahi. Tetapi kadang-kadang kekasih menjadi tabir antra cinta dengan realitas cinta sejati. Suatu hari tabir itu akan terangkat dimana tujuan dan kekasih sejati akan muncul dalam dalam semua keagungan Tuhan. Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang merupakan tanggung jawab. Tanggungjawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan antara sesama manusia dan tuhan. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang, dan kemesraan, belas kasih dan pengabdian, yang dapat diuraikan dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
1.Cinta diri merupakan erat hubunganya dengan menjaga diri, yang segala sesuatunya untuk manfaat dan keguknaan bagi diri sendiri.
2.Cinta sesama manusia merupakan tindakan yang ikhlas dari hati nurani untuk membantu dan menyayangi, karena manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
3.Cinta kepada tuhan, cinta yang ikhlas seorang manusia kepada tuhannya merupakakan pendorong dan menmgarahkannya kepada penundukan semua bentuk kecintaan lainnya.

MENCINTAI ALLAH.
Orang yang beriman, dengan aqidahnya ia dapat menembus rahasia alam, sehingga ia mencintai Allah pemberi kehidupan, sumber segala yang ada, sumber pertolongan dan bantuan. Ia akan mencintai Allah seperti cinta seseorang pada keindahan, ia telah melihat jejak ciptaannya di alam yang kokoh ini. "Dia-lah dzat yang telah memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan." (QS. As-Sajdah: 7)
Ia mencintai Allah karena menusia mencintai kesempurnaan. Pada hakekatnya tiada kesempurnaan selain kesempurnaan Allah SWT. Segala fenomina kesempurnaan yang serba relatif, yang kita lihat itu tidak lain adalah atom-atom yang bersumber dari-Nya dan membutuhkan-Nya.
Ia mencintai Allah karena ia mencintai perbuatan baik. Jiwa manusia mempunyai watak mencintai orang yang berbuat baik padanya. Lantas perbuatan baik manakah yang dapat menyamai perbuatan Dzat yang telah menciptakannya dari tiada, dan menjadikannya sosok manusia yang sempurna? Lebih dari itu lagi, Allah telah menundukkan semesta alam ini hanya untuk manusia. "Apakah kalian tidak melihat bahwa Allah telah menundukkan untuk kalian apa saja yang ada di langit dan di bumi." (QS. Luqman: 20)
Karenanya cintanya kepada Allah, mestinya melebihi cinta seorang manusia kepada kedua orangtuanya, bahkan melebihi cinta kepada istri, anak dan dirinya sendiri. Ia mencintai segala sesuatu yang datang dari hatinya dan segala sesuatu yang dicintai Allah. Ia mencintai kitabnya yang diturunkan untuk melepaskannya dari dari kegelapan menuju terang benderang, mencintai nabinya yang diutus sebagai rahmat kepada alam semesta, mencintai setiap manusia pelaku kebaikan dan perdamaian. Ia berdo'a seperti do'a Rasulullah SAW, "Ya Allah, berilah aku karunia mencintai-Mu dan mencintai orang-orang yang Kau cintai, dan jadikanlah cintamu itu lebih aku sukai daripada air yang dingin."

MENCINTAI ALAM
Seorang mu'min mencintai alam seluruhnya sebagaimana ia mencintai Tuhannya. Karena alam adalah jejak-jejak Tuhannya. "Ia-lah dzat yang menciptakan dan menyempurnakan dan menentukan dan membimbing." (Q.S. Al-Qamar: 49)
Alam bukanlah manusia, akan tetapi ia adalah makhluk yang ditundukkan untuk berkhidmat pada manusia agar dapat membantunya melaksanakan tugas kekhalifahannya di bumi. Segala sesuatu yang ada di alam bertasbih membesarkan nama Allah dengan bahasa yang kadang-kadang tidak dipahami oleh anak manusia. "Langit yang tujuh dan bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya bertasbih kepada-Nya, tiada sesuatupun kecuali bertasbih kepada-Nya, akan tetapi kalian tidak memahami tasbihnya." (Q.S. Al-Isra': 4)
Alam ini tidak jahat yang harus dihancurkan segera, akan tetapi merupakan kitab Allah, terbuka untuk orang yang dapat membaca dan buta huruf sekalipun. Di situ terbaca ayat-ayat kekuasaan, rahmat, kebesaran, dan nikmat-Nya. Tiada satupun di alam ini diciptakan sia-sia tanpa makna. Semuanya menjalankan fungsinya sesuai kehendak Allah SWT untuk kelangsungan kehidupan sampai tiba ajalnya dan untuk berkhidmat kepada khalifah yang terhormat (manusia).
Sebagian manusia melihat kegelapan dengan suatu pandangan takut dan benci, dan melukiskannya sebagai dewa kejahatan yang memerangi dewa sinar dan kebajikan, maka bagaimanakah perasaan mereka memahami malam, sementara separo waktu berupa malam?

MENCINTAI HIDUP DAN KEMATIAN.
Seorang mu'min mencintai hidup seperti ia mencintai alam. Kehidupan bukanlah penjara yang harus dijauhi, akan tetapi merupakan missi yang harus dilaksanakan dan nikmat yang harus disyukuri. "Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan mati dan memohonnya sebelum datang kepadanya, karena sesungguhnya bila ia mati terputus amalnya dan bertambah umur seorang mukmin bertambah kebaikannya." (HR. Muslim)
Orang mukmin mencintai hidup karena dengannya ia dapat menegakkan hak Allah di bumi, dan iapun mencintai mati karena dengan kematianlah ia dapat dengan segera menemui Tuhannya. "Barangsiapa mencintai bertemu dengan Allah, maka Allahpun mencintai bertemu dengannya." (HR. Bukhari-Muslim)

MENCINTAI SESAMA MANUSIA.
Orang mukmin mencintai sesama manusia, karena mereka adalah saudara, teman mengabdi kepada Allah. Mereka semua adalah satu nasab, keturunan dan juga memiliki satu tujuan dan satu lawan. Satu keturunan, seperti firman Allah, "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."(QS. An-Nisaa': 1)
Aqidah Islam tidak membatasi faktor etnis, seorang muslim berkeyakinan bahwa semua manusia adalah dari Adam. Perbedaan bahasa, warna kulit hanya sebagai dalil akan kekuasaan Allah, keagungan pencipta pencipta, dan ayat dari ayat-ayat-Nya.
Betapa tingginya kedudukan ukhuwah basyariyyah (persaudaraan sesama manusia) dalam jiwa seorang muslim. Ukhuwah ini menempati peringkat setelah tauhid (mengesakan Allah) dan pengakuan kerasulan Muhammad SAW. Demikianlah sikap mental seorang mukmin kepada manusia. Tidak menonjolkan faktor etnis, fanatik daerah, tidak membenci tingkat sosial masyarakat, tidak hasud pribadi, akan tetapi rasa cinta kasih dan persaudaraan bagi manusia.
Masalah cinta adalah masalah hati, ia berkaitan dengan perasaan yang terdalam dari diri manusia. Tidaklah mengherankan jika cinta itu mempunyai pengertian dan penanaman yang beragam, tergantung pada siapa dan apa yang dirasakan oleh seseorang serta bagaimana ia mengekspresikan perasaan cinta tersebut, secara tidak langsung cinta adalah paduan simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya hanya berkembang antara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga antara pria dengan pria atau wanita dengan wanita, contohnya yaitu hubungan cinta kasih antara seorang ayah dengan anak laki-lakinya, dan antara seorang ibu dengan anak gadisnya
Cinta sangat erat hubungannya dengan manusia, tiada seorangpun di dunia ini yang tak pernah merasakan cinta seluruh aktivitas manusia dipenuhi oleh cinta. Saat sekarang inipun banyak orang-orang yang tak henti-hentinya menonton tentang kisah cinta, juga banyak orang-orang yang mendengarkan tentang lagu-lagu cinta yang apabila didengarkan oleh para pencinta begitu indah persaannya dan juga sebaliknya.

No comments:

Post a Comment