So, this
is life
Seiring
bertambahnya umur kita setiap tahun, bertambah pula pengalaman yang berpengaruh
sama perubahan gaya hidup kita. Yuk, ikut gue naik mesin waktu untuk mengingat
kembali beberapa periode yang kita alami sesuai bergantinya umur kita.
"Aku mau jadi pembalap mobil nasional" |
3-8 tahun
Inilah usia yang
disebut golden age, dimana kamu mulai
mnyerap segala hal dari lingkungan yang bakal mempengaruhi pembentukan
kepribadian kamu. Kata-kata yang menggambarkan kamu di usia ini adalah: haus
perhatian! Mulai dari susah disuruh makan sebelum mama janji membelikan mainan,
sampai bĂȘte kalau ortu sibuk dan enggak bisa menemani kamu main. Intinya, kamu
Cuma mau perhatian mereka terpusat pada kamu. Di sekitar umur ini, kamu sudah
punya cita-cita misalnya ingin jadi dokter, pilot, atau penyanyi walaupun
alasanmu memilih profesi tersebut semata karena terlihat keren karena kamu
belum terlalu mengerti apa saja proses yang harus dilewati untuk mewujudkannya.
"Lagu ciptaanku harus bisa bikin si dia deg-degan nih" |
9-15 tahun
Di sini, kamu
memasuki tahap awal usia remaja. Kalau dulu kamu selalu minta perhatian dari
orang tua, sekarang kamu mulai minta diberi kebebaan. Misalnya, ingin punya
kamar tidur sendiri, memilih baju yang sesuai seleramu, atau berlibur bersama
teman-teman. Kamu mulai menginginkan perhatian dari teman-temanmu, termasuk
yang cowok. Yup, inilah masa dimana kamu mulai tertarik sama lawan jenis dan
penasaran sama yang namanya pacaran. Bahkan ada yang sengaja ikut ekskul
tertentu demi dekat sama cowok gebetan yang jadi anggotanya. Enggak heran kalau
kamu juga mulai rela menyambut kedatangan band favoritmu di airport!
"Future, here we come!" |
16-19 tahun
Karena sudah
merasa cukup dewasa untuk mengambil keputusan, di tahap ini kamu mungkin saja
mengalami banyak terjadi konflik, terutama saat berhadapan sama ortu. Mulai
dari komentar mereka soal nilai, jam pulang malam, sampai tentang pacaran bisa
saja bikin kamu dan ortu adu mulut. Dilema tentang kampus dan jurusan yang akan
dipilih setelah tamat SMA biasanya jadi puncak di mana kamu diuji untuk mencari
tahu apa keinginanmu yang sebenarnya. Kalau waktu kecil pilihan cita-citamu
terbatas, sekarang kamu punya lebih banyak pilihan karena pengetahuanmu tentang
dunia juga bertambah.
"Akhirnya kita nikah juga..." |
20-25 tahun
Memasuki tahap
ini, kamu mulai memikirkan masa depan dengan lebih serius lagi. Selain
menentukan karir yang akan kamu pilih, kamu sudah harus pintar menyusun
strategi untuk meraih prestasi dalam karir tersebut. Dalam hal memilih cowok,
sudah lebih banyak yang harus dipertimbangkan supaya kamu bisa merasa
benar-benar nyaman sama pasanganmu. Tergantung sama ortu jadi hal yang enggak
ingin kamu teruskan lagi. Makanya, kemungkinan besar kamu bakal merasa enggak
enak minta uang jajan, dan bahkan lebih ingin bisa menghasilkan uang untuk
kedua ortumu supaya mereka bangga sama kamu. Kamu sudah sadar bahwa kamu harus
memanfaatkan waktu yang kamu punya sebaik-baiknya untuk melakukan hal-hal yang
lebih berguna bagi dirimu. Intinya, di usia ini kamu mulai memikirkan rencana
jangka panjang.
THE ICONIC AGE
Sweet 17
Usia 17 tahun
adalah usia yang paling ditunggu-tunggu karena di bagian hidup ini kamu
dianggap sudah dewasa di mata hukum dan dapat izin untuk melakukan banyak hal
yang sebelumnya enggak bisa kamu lakukan. Misalnya: ikut pemilu, punya KTP,
bikin SIm dan punya rekening bank pribadi. Yay! Memang banyak ‘kemewahan’ yang
bisa kamu dapatkan di usia 17 tahun, itu sebabnya banyak yang merayakan ulang
tahun ke-17 dengan pesta lebih meriah daripada biasanya. Enggak heran juga
kalau banyak film dan lagu yang memakai angka 17 sebagai judulnya, seperti film
17 again, dan lagunya Stevie Nicks, Edge of Seventeen. That’s because being 17
is very special.
Life begins at 40
Istilah ini
sering diberikan untuk cowok-cowok karena kebanyakan cowok akan mengalami puber
kedua di usia 40 tahun. Rata-rata perilaku cowok yang sudah memasuki usia 40
tahun akan kembali lagi seperti perilaku mereka ketika masih remaja dimana
mereka jadi lebih bersemangat. Namun, banyak juga yang bilang kalau the real life baru akan dimulai saat
memasuki usia 40. Soalnya, semakin dewasa, problem yang akan dihadapi juga
makin serius. Di usia 40 tahun, bisa jadi kamu sudah memiliki karir yang mapan
dan punya keluarga sendiri. Jadi, focus pikiranmu mulai terbagi ke beberapa hal
terutama untuk anak. Yup, mengurus anak! Kalau dulu kamu punya posisi orang tua
yang harus siap menghadapi berbagai perilaku anak-anak di tahapan usia yang
seperti dijabarkan sebelumnya.
Intinya. . .
Semakin
bertambahnya usia, kita dituntut untuk lebih dewasa. Memang enggak gampang
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, dan ada kalanya kita merasa
enggak siap atau malah siap banget. Kalian pasti sering mendengar istilah ‘sok
tua’ atau ‘sok muda’. Orang sering disebut ‘sok tua’ karena bertingkah terlalu
dewasa daripada umurnya sehingga dianggap sok tahu atau dikatakan ‘sok muda’
kalau kelakuannya yang masih kekanak-kanakan dan enggak bisa diatur. Sebenarnya
sih kita punya kebebasan untuk menentukan bagaimana kita mau bersikap, tapi
tentunya dengan syarat harus tetap bertanggung jawab sama tindakan-tindakan
kita. Yang perlu kita ingat adalah: saying banget kalo kita jadi enggak disukai
orang lain cuma karena kita enggak bisa bersifat dewasa atau berjiwa muda di
saat-saat yang tepat. Makanya, bersamaan dengan bertambahnya umur kita ada
baiknya kalau kita selalu instropeksi diri dan berusaha untuk meningkatkan
kualitas kepribadian kita. Setuju? ;)
No comments:
Post a Comment